1. Prof . Dr. Mezak Arnold Ratag, Penemu Planetary Nebula Cluster.
Astronom lulusan ITB Bandung ini namanya telah diabadikan di 120 
Planetary Nebula Cluster, termasuk Ratag-Ziljstra-Pottasch-Menzies dan 
Ratag-Pottasch cluster, yang telah ia temukan. The International 
Astronomical Union begitu menghargai karyanya pada Planetary Nebula yang
 merupakan sebuah langkah maju yang besar dalam ilmu pengetahuan. Ia 
juga menerima penghargaan tertinggi untuk kepeloporan kerjanya dalam 
model iklim.
2. Josaphat T.S Sumantyo, Penemu Radar 3 Dimensi
Dengan totalitas dan dedikasinya di bidang antena, sensor, dan radar, 
membuat Josh meraih berbagai penghargaan dari Chiba University, antara 
lain dari Nanohana Venture Competition Award, Nanohana Competition Award
 hingga Chiba University President Award.Josh juga pernah meraih 
penghargaan The Society of Instrument and Control Engineers (SICE) 
Remote Sensing Division Award. Anggota dari Society of Instrument and 
Control Engineers (SICE) sendiri adalah lembaga-lembaga besar seperti 
JAXA (lembaga antariksa Jepang), NICT (Institut Nasional Teknologi 
Informasi dan Komunikasi Jepang), NIES (Institut Nasional Studi 
Lingkungan), ISAS (Institut Ilmu Pengetahuan Antariksa dan 
Astronotikal), universitas-universitas, serta perusahaan-perusahaan 
besar perlengkapan antariksa Jepang mulai dari Mitsubishi, Toshiba, dan 
NEC.
3. Dr. Johny Setiawan, Penemu Planet Baru HIP 13044b
Dr. Johny Setiawan merupakan lulusan doktor termuda di Albert-Ludwigs 
Universitas, Greiburg, Jerman. Ia adalah satu-satunya ilmuwan non Jerman
 yang menjadi Ketua Tim Proyek Max Planck Institute for Astronomy, di 
Heidelberg, Baden-Württemberg, Jerman sejak tahun 2003.
Profesinya sebagai seorang astronom menuntutnya untuk sering melakukan 
kegiatan pengamatan dari ketinggian 2400 M di tengah gurun terpencil 
bersuhu ekstrim, di Observatorium La Silla Chile, yang merupakan salah 
satu observatorium terbesar dunia di belahan bumi bagian selatan.
4. Dr. Warsito, Penemu Alat Pemindai (ECVT) 4 Dimensi
Dr. Warsito adalah seorang penemu yang mengembangkan teknologi pemindai 
atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) 4 Dimensi pertama 
di dunia. Ilmuwan muslim dari Indonesia ini juga sebagai pemilik paten 
ECVT yang didaftarkan di dokumen paten Amerika Serikat. Teknologi 
tersebut kini dipakai oleh Badan Antariksa Amerika Serikat atau National
 Aeronautics and Space Administration (NASA). ECVT adalah satu-satunya 
teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar 
dinding seperti pada pesawat ulang-alik.
5. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, Penemu Membran Sel Bahan Bakar
Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, seorang peneliti madya pada Pusat 
Teknologi Material, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). 
Doctor of Engineering lulusan dari Waseda University Tokyo Jepang ini 
memilih bidang Kimia Terapan, dan mendalami studi tentang polimer dan 
katalis untuk fuel cell. Pada tahun 2003 ia mendapat penghargaan Mizuno 
Award, dan Koukenkai Award dari universitasnya berkat hasil temuannya 
berupa katalis fuel cell baru yang menggunakan unsur Vanadium.
6. Prof. Dr. Khoirul Anwar, Penemu sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).
Prof. Dr. Khoirul Anwar pemilik paten di Jepang atas sistem 
telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division 
Multiplexing) yang kini bekerja di Nara Institute of Science and 
Technology, Jepang. Dia mengurangi daya transmisi pada orthogonal 
frequency division multiplexing. Hasilnya, kecepatan data yang dikirim 
bukan menurun seperti lazimnya, melainkan malah meningkat. Hasil 
penelitiannya tersebut mampu menurunkan power sampai 5dB=100 ribu kali 
lebih kecil dari yang diperlukan sebelumnya.
7. Dr. Yogi Ahmad Erlangga, Penemu rumus matematika berdasarkan persamaan Herlmholtz guna pencarian sumber minyak bumi.
Yogi Ahmad Erlangga seorang ilmuwan muda Indonesia meraih gelar doktor 
dari Universitas Teknologi Delft, Belanda pada usia yang terbilang muda,
 31 tahun. Dia sangat mencintai matematika. Di negeri kincir angin itu, 
dia dinobatkan sebagai doktor matematika terapan. Dan matematika itulah 
yang melambungkan Yogi Erlangga ke perusahaan minyak raksasa dunia. 
Rumus matematika yang dikembangkannya membuat ribuan insinyur minyak 
bisa bekerja cepat. Akurasi tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar