Sementara Anda menyiapkan kendaraan atau sedang dalam perjalanan ke pusat layanan kesehatan, ataupun menunggu pertolongan, cobalah untuk:
Bersihkan daerah sengatan dengan air mengalir dan gunakan sabun, lepaskan semua perhiasan di sekitar lokasi sengatan.
Kompres dengan kompres dingin/es.
Berikan 1-2 tablet asetaminofen setiap 4 jam (mengurangi nyeri), namun hindari memberikan aspirin dan ibuprofen.
Antibiotik tidak akan membantu.
Jangan melebarkan luka, apalagi mengirisnya atau menyedot daerah sengatan.
Penderita akan mendapatkan pertolongan yang lebih baik di pusat layanan kesehatan atau unit gawat darurat. Jadi jangan menunda untuk membawanya.
Nah, untuk bagian daruratnya sudah kita bahas secara singkat. Sekarang mari mengenal sedikit tentang sengatan kalajengking ini.
Sengatan kalajengking termasuk kasus kesehatan masyarakat yang cukup sering ditemukan, terutama di negara-negara tropis yang berkembang atau tertinggal. Setiap tahunnya diperkirakan terdapat sekitar 1,2 juta kasus sengatan kalajengking yang menyebabkan lebih dari 3.000 kematian (0,27%). Jumlah paling besar ada di Meksiko, sekitar 1.000 kematian setiap tahunnya.
Kalajengking Hutan Asia - Citra: Wikimedia
Kalajengking memiliki tubuh yang pipih dan memanjang, sehingga bisa bersembunyi dengan mudah di celah-celah sempit, termasuk di antara tumpukan kotak barang. Memiliki 4 pasang kaki, sepasang capit, dan ekor yang pada ujungnya terdapat sengat yang beracun. Panjang beragam, antara 1-20 cm.
Ada sekitar 1.500 spesies kalajengking dan sekitar 50-nya berbahaya bagi manusia. Ada pelbagai akibat dari sengatan kalajengking terhadap manusia. Mulai dari efek lokal yang cukup parah pada kulit hingga kegagalan neurologis (sistem saraf), respiratorius (sistem napas) dan kardiovaskular (sistem jantung – pembuluh darah).
Keracunan sengatan kalajengkin, atau disebut juga envenomasi dari kebanyakan kalajengking menghasilkan reaksi lokal sederhana yang nyeri, yang bisa diobati dengan analgesik (antinyeri), antihistamin, dan perawatan simptomatis saja.
Namun beberapa kalajengking lainnya mematikan bagi manusia. Di dunia ini, setiap 1 orang yang terbunuh karena ular berbisa, maka ada 10 orang yang terbunuh kalajengking beracun. Hampir semua kalajengking beracun ini, kecuali spesies Hemiscorpius, masuk ke dalam keluarga Buthidea.
Keluarga Buthidea bisa dikenali dengan sternum (dada) berbentuk segitiga, berbeda dengan bentuk pentagonal yang dimiliki oleh lima keluarga kalajengking lainnya. Sebagai gambaran yang lain, kalajengking yang mematikan cenderung tampak memiliki capit yang lemah, tubuh yang tipis, dan ekor yang tebal, sedangkan sebaliknya pada kalajengking yang tidak mematikan.
Saya tidak ahli dalam kalajengking, namun setidaknya di Asia Tenggara ada setidaknya tiga genus kalajengking yang mematikan, seperti Mesobuthus, Buthotus dan Androctonus. Jika ingin memastikannya kembali, Anda bisa menelusuri kepustakaan yang terpercaya. Meski kadang bisa jadi genus lain terbawa oleh transportasi modern ke tempat yang jauh dari habitatnya.
Secara umum, kalajengking tidaklah agresif. Mereka bukan tipe pemburu mangsanya; namun mereka menunggu mangsanya. Mereka mahluk yang nokturnal, mencari makan di malam hari, dan bersembunyi di celah-celah yang tak terjangkau sinar matahari di siang hari. Sehingga seringkali manusia tersengat kalajengking karena tidak sengaja menyentuhnya di tempat persembunyiannya. Dan kebanyakan tempat sengatan berada pada area tangan dan kaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar