Macam-macam penetapan sistem kurs valas (valuta asing):
1. Sistem kurs tetap
Pada sistem ini tinggi rendah kurs valas ditetapkan oleh pemerintah dan kurs yang berlaku pada bursa valas adalah kurs yang ditetapkan. Jika terjadi kecenderungan kurs valas akan naik, pemerintah berusaha menambah jumlah valas yang ditawarkan melalui bursa valas. Jadi, pemerintah ikut menjual valas, sehingga jumlah penawaran bertambah dan mendorong kurs turun kembali pada kurs yang ditetapkan.
2. Sistem kurs yang stabil (stable exchange rate)
Pada sistem ini tinggi rendahnya kurs valas terjadi perubahan, naik maupun turun. Perubahan tersebut relatif kecil sehingga tidak terasa karena persentase perubahan sangat kecil dalam waktu relatif singkat.
3. Gabungan kurs tetap dan stabil (multiple exchange rate)
Sistem ini merupakan perpaduan antara kurs tetap dan kurs stabil.
4. Sistem kurs mengambang (floating exchange rate) atau kurs yang berfluktuasi (berubah-ubah)
Pada sistem ini pemerintah tidak campur tangan pada penetapan tinggi rendahnya kurs valas tetapi diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan pasar (permintaan dan penawaran).
Jika permintaan valas bertambah, penawaran tetap maka kurs valas naik. Sebaliknya jika permintaan valas berkurang, penawaran tetap maka kurs valas turun.
5. Sistem kurs bebas dan terkendali
Sistem kurs ini ditetapkan oleh Indonesia yang berusaha mewujudkan stabilitas perbandingan nilai rupiah dengan valuta asing. Jika terjadi ketidakstabilan kurs valas, atau kurs valas naik sangat mencolok, maka dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap mata uang sendiri. Masyarakat akan berusaha untuk mendapatkan dan menyimpan valas yang dinilai lebih menguntungkan.
Oleh karena itu, pada sistem ini pemerintah (Bank Indonesia) hanyalah sebagai pengendali naik turunnya kurs valas agar tidak mengakibatkan terganggunya kelancaran perekonomian dan perdagangan luar negeri serta tidak mengurangi kepercayaan terhadap mata uang sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar